Operasi Caesar Tingkatkan Risiko 5 Penyakit Ini pada Anak

 Termasuk juga salah satunya pembedahan besar yang seringkali dilaksanakan, operasi caesar menjadi pilihan melahirkan buat beberapa wanita, terutamanya yang alami permasalahan spesifik selama saat kehamilan.

Contohnya tempat bayi yang tidak normal, kehamilan kembar, abnormalitas letak plasenta, ibu alami penyakit di tempat vagina serta rahim, dan sebagainya. Disamping itu, ada juga ibu hamil yang sudah berencana operasi caesar sebab pinggulnya kecil, keadaannya loyo, unsur umur, atau sebab pilihan.

Tidak cuma beresiko untuk si ibu, operasi caesar mempunyai efek pada bayi, lho. Mereka akan kekurangan mikrobiota, bakteri baik serta jahat yang hidup berdampingan bersama-sama beberapa sel badan manusia. Saat situasi ini berlangsung, anak kelahiran caesar juga bertambah rawan terkena penyakit spesifik.

Lewat acara "Digital Seminar C-section Nutriclub" di hari Kamis (27/8), Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD, dokter ahli anak serta konsultan gastro hepatologi menerangkan masalah ini.

Cara Cermat Memilih Situs Main Slot Ia menjelaskan jika badan manusia mempunyai sepuluh triliun sel. Jumlah mikrobiota sepuluh kali lipat dari sel itu. Kehadirannya penting buat berjalannya peranan badan serta kekebalan.

"Bayi itu lahir 'suci' tanpa ada mikrobiota. Demikian melalui jalan lahir, mereka akan 'terkontaminasi' bakteri yang ada di vagina ibu. Jika ibunya sehat, bakteri yang masuk di aliran pencernaan itu bakteri baik. Jika tidak, bermakna bakteri jahat. Mereka itu yang meningkatkan skema kebal bayi," jelas Prof. Juffrie.

Disamping itu, saat bayi lahir lewat mekanisme caesar, mereka tidak terkena mikrobiota yang berada di vagina si ibu. Oleh karena itu, tidak ada faksi yang akan memantik imun badannya. Berikut mengapa bayi kelahiran caesar bertambah beresiko pada penyakit spesifik.

Prof. Juffrie menjelaskan jika ada lima penyakit yang rawan menggempur bayi-bayi itu. Apapun itu?

Pernyakit pertama yang rawan menggempur bayi kelahiran caesar ialah asma. Menurut jurnal yang diedarkan dalam "BMJ Journal" berjudul "Asthma at 8 years of age in children born by caesarean section", kebiasaan anak kelahiran caesar untuk menanggung derita asma capai 8,5 %.

Ini berlangsung sebab terlambatnya kolonisasi mikrobiota di pada tubuh bayi kelahiran caesar. Efek itu diketemukan semakin tinggi pada beberapa anak yang mempunyai kisah asma serta alergi di keluarganya.

Selanjutnya ialah alergi, khususnya pada makanan. Prof. Juffrie menjelaskan jika biasanya situasi itu akan mengakibatkan beberapa anak menanggung derita dermatitis atopik. Ini adalah infeksi kulit yang diikuti dengan ruam kemerahan yang gatal, kering, pedih, serta pecah-pecah.

Dermatitis atopik ialah penyakit yang dapat berjalan sepanjang tahun serta berbentuk kambuhan. Saat anak konsumsi makanan yang memiliki kandungan alergen, penyakit ini akan ada. Langkah paling baik untuk menghindarinya dengan ketahui penyebab alergi serta hindarinya.

Beberapa anak kelahiran caesar bertambah beresiko pada obesitas waktu mereka tumbuh dewasa. Menurut satu studi dalam jurnal "JAMA Network" yang keluar pada April 2020 lalu, efek itu capai 11 % semakin tinggi dibanding anak yang lahir normal atau dengan cara vaginal.

Prof. Juffrie menerangkan jika irritable bowel disease atau yang dikenal juga dengan untuk penyakit radang usus (kolitis) salah satu tipe penyakit autoimun yang dapat dipacu oleh kelahiran caesar. Biasanya, ini berlangsung sebab bakteri jahat menggempur dinding aliran pencernaan, hingga menimbulkan lubang di sejumlah tempat.

"Penyakit ini berlangsung sebab sel kebal badan menggempur dinding aliran cerna. Misalnya ada Crohn's disease serta ulcerative colitis," kata Prof. Juffrie.

Paling akhir, penyakit yang dapat dipacu oleh kelahiran caesar ialah diabetes type 1. Dikutip Mayo Clinic, situasi ini dikarenakan oleh pankreas tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup. Mengakibatkan, kandungan gula di darah tidak termonitor.

Tidak sama dengan diabetes type 2 yang umum dialami orang dewasa, diabetes type 1 seringkali diketemukan pada beberapa anak, terutamanya pada mereka yang telat memperoleh mikrobiota di aliran cernanya.

Keterangan di atas tentu membuat kamu memikir 2x untuk jalani operasi caesar. Iya, kan? Tetapi, tenang saja, ada beberapa langkah yang dapat dilaksanakan untuk mengintervensi jejeran efek di atas.

Yang pertama, bayi harus memperoleh ASI dari ibu. Karena kulit ibu serta ASI memiliki kandungan banyak bakteri baik yang dapat tingkatkan skema imun.

"Kerjakan interferensi makanan pada sang Kecil. Yang terbagus itu dikasih ASI sebab ASI itu lengkap, dayanya bagus, memiliki kandungan bakteri baik, probiotik, serta prebiotik," jelas dokter ahli anak itu.

Ke-2, waktu anak bisa mengolah makanan, berikanlah konsumsi yang memiliki kandungan probiotik serta prebiotik. Probiotik adalah konsumsi yang memiliki kandungan bakteri baik, sedang prebiotik adalah makanan dari bakteri baik.

Probiotik bisa diketemukan di tempe, kombucha, yoghurt, serta beberapa makanan yang memiliki kandungan ragi. Disamping itu, prebiotik banyak dikandung oleh pisang, bawang putih, asparagus, oat, rumput laut, serta apel. Ke-2 zat itu dapat juga didapat dari suplemen.

Bila dari pertama kehamilan telah putuskan untuk lakukan mekanisme caesar, si ibu harus konsumsi suplemen probiotik serta prebiotik. Dengan demikian, kekurangan mikrobiota pada bayi dapat dihindari.

Rupanya, beberapa efek di atas masih dapat dihindari, kan? Jadi, tidak perlu cemas untuk lakukan operasi caesar. Ditambah lagi bila persalinan normal tidak sangat mungkin, terlebih bila si ibu menanggung derita penyakit di tempat rahim serta vagina. Ini malah akan membuat bayi terkena bakteri jahat yang jelek untuk perkembangannya.

Paling akhir, penting juga untuk lakukan kontrol teratur saat hamil. Tanyakan sama dokter tentang jalan kelahiran ini. Dengan demikian, semua efek waktu melahirkan serta sesudahnya dapat diminimalisir.